Glitter Text Generator at TextSpace.net

MATERI XI MM_KFD1

MATERI KOMPOSISI FOTO DIGITAL (KFD 1)

DASAR FOTOGRAFI


Memahami Konsep ISO
Secara definisi ISO adalah ukuran tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO kita maka semakin sensitif sensor terhada cahaya. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang setting ISO di kamera kita (ASA dalam kasus fotografi film), coba bayangkan mengenai sebuah komunitas lebah.

Sebuah ISO adalah sebuah lebah pekerja. Jika kamera saya set di ISO 100, artinya saya memiliki 100 lebah pekerja. Dan jika kamera saya set di ISO 200 artinya saya memiliki 200 lebah pekerja.
Tugas setiap lebah pekerja adalah memungut cahaya yang masuk melalui lensa kamera dan membuat gambar. Jika kita menggunakan lensa identik dan aperture sama-sama kita set di f/3.5 namun saya set ISO di 200 sementara anda 100 (bayangkan lagi tentang lebah pekerja), maka gambar punya siapakah yang akan lebih cepat selesai

Memahami Shutter Speed
shutter speed adalah besaran seberapa lama sensor melihat cahaya.  Dalam mode shutter priority, kita secara manual mengatur nilai shutter speed dan kamera secara otomatis memilih nilai aperture berdasarkan jumlah cahaya yang masuk melalui lensa. Secara garis besar mempercepat maupun memperlambat shutter speed menghasilkan foto yang berbeda.
Shutter speed super cepat membuat anda bisa membekukan gerakan burung terbang, memperlambat shutter speed membuat anda bisa menghasilkan foto panning yang menunjukkan pergerakan/ kalau kita sengaja ingin menciptakan foto blur (butuh shutter speed rendah)
Semakin cepat gerakan yang ingin anda bekukan dalam foto, semakin cepat shutter speed yang di butuhkan.

Memahami Aperture & Depth of Field
Definisi aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil foto. Saat kita memencet tombol shutter, lubang di depan sensor kamera kita akan membuka, nah setting aperture-lah yang menentukan seberapa besar lubang ini terbuka. Semakin besar lubang terbuka, makin banyak jumlah cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor
Aperture atau bukaan dinyatakan dalam satuan f-stop. Sering kita membaca istilah bukaan/aperture 5.6, dalam bahasa fotografi yang lebih resmi bisa dinyatakan sebagai f/5.6. Seperti diungkap diatas, fungsi utama aperture adalah sebagai pengendali seberapa besar lubang didepan sensor terbuka. Semakin kecil angka f-stop berarti semakin besar lubang ini terbuka (dan semakin banyak volume cahaya yang masuk) serta sebaliknya, semakin besar angka f-stop semakin kecil lubang terbuka.
Untuk mendapatkan DOF yang lebar gunakan setting aperture yang kecil, misalkan f-22 (makin kecil aperture makin luas jarak fokus)/ pengaturan aperture kecil (bilangan besar) akan mengakibatkan foreground sampai horizon masih tampak fokus
Sementara untuk mendapat DOF yang sempit, gunakan aperture sebesar mungkin, misal f/2.8/ pengaturan bukaan besar (bilangan kecil). akan mengakibatkan obyek utama tampak fokus sedang backgound tampak blur


Mode Pengoperasian Kamera


Setiap kamera DSLR biasanya memiliki mode pengoperasian yang berbeda-beda antara satu sama lainnya, mode-mode tersebut adalah:

A. Full Automatic Mode
Full Automatic Mode ditandai dengan kotak berwarna hijau. Ide dari mode ini adalah si kamera akan mendeteksi kondisi cahaya dan aspek pengambilan gambar lainnya, lalu secara otomatis menyesuaikan settingnya dengan situasi tersebut.
Beberapa pengguna kurang menyukai mode ini, karena terkadang menyebabkan flash menyala otomatis (bukan hal yang bagus untuk foto berkualitas tinggi), dan terkadang ada kendala pada object yang bergerak cepat… yakni menjadi kabur.

B. Mode Manual

Mode ini memberikan fotografer kendali penuh terhadap pengaturan kameranya sepeti ISO, shutter speed, aperture, white balance dan banyak lagi.
Semua pengaturan dilakukan sendiri oleh fotografer untuk mendapatkan gambar sesuai yang diinginkan. Mode ini dapat memberikan keleluasaan untuk menciptakan foto dengan lebih kreatif dan keluar dari exposure normal.
•    Manual Mode ditandai dengan huruf M.
•    Manual Mode memerlukan latihan yang cukup banyak, namun sangat layak untuk dipelajari. Saat memotret menggunakan mode Manual, anda dapat mengontrol setiap aspek dari foto anda untuk menghasilkan hasil yang terbaik.

•    Apa yang bisa disetel saat menggunakan Manual Mode?
Menyetel ISO untuk menyesuaikan sensitivitas kamera terhadap cahaya.
Menyetel bukaan (aperture), juga dikenal dengan F-Stop, untuk menyesuaikan seberapa besar gambar yang akan dijadikan fokus. Hanya sebagian kecil (seperti di Close Up Mode) atau cukup besar (seperti di Outdoor Mode).
Menyetel kecepatan rana (shutter), yang menentukan seberapa cepat kamera mengambil sebuah gambar. Kecepatan tinggi akan menangkap object yang bergerak cepat namun membutuhkan lebih banyak cahaya. Sedangkan kecepatan rendah dapat dioperasikan pada kondisi yang lebih minim cahaya namun diperlukan pegangan yang mantap.
Menyetel fokus secara manual untuk memastikan kamera benar-benar fokus pada area yang tepat.

Kenapa memilih mode Manual?
•    Menghilangkan flash yang tajam
•    Memilih titik fokus yang paling pas
•    Mendapatkan efek bokeh dan latar belakang buram
•    Mengatur intensitas cahaya

C. Landscape Mode
Landscape Mode ditandai dengan gambar pegunungan, sebab jika anda hendak memotret pegunungan sebaiknya memakai mode Landscape.
Mode ini juga bagus untuk mengambil gambar object yang jauh, atau untuk memotret “lukisan besar” dari sebuah pemandangan yang berisi bermacam aspek.
Saat memakai Landscape Mode, ada beberapa hal yang terjadi:
•    Warna biru dan hijau menjadi lebih cerah pada hasil gambar.
•    Kamera akan menyesuaikan setting sehingga sebagian besar object akan terfokus. Hal ini sangat berbeda dengan Portrait Mode, dimana anda hanya menghendaki wajah dari subject yang menjadi focus
•     Mode ini cukup baik digunakan pada object bergerak, namun bukan cara yang paling baik.

D. Close Up Mode

Close Up Mode ditandai dengan gambar bunga, biasanya tulip, sebab biasanya bunga menjadi subject umum untuk close up.
Saat memakai mode Close Up, kamera akan menyesuaikan setting sehingga hanya sebagian kecil gambar yang menjadi fokus, sisanya akan menjadi agak buram. Sangat bagus untuk foto bunga, serangga, embun, dan subject lain yang ingin anda ambil dan menonjolkan detail secara close-up.

E. Mode Shutter-Priority (S atau Tv)
Seperti namanya, mode Shutter-Priority memprioritaskan pada pengaturan Shutter speed. Fotografer dapat mengatur shutter sesuai dengan keinginannya untuk mendapatkan efek yang diinginkan, kamera akan mengatur aperture secara otomatis untuk mendapatkan exposure yang tepat.
Penggunaannya biasa untuk memotret objek yang bergerak, sehingga fotografer dapat mengatur apakah ingin menciptakan efek gerakan dari benda bergerak tersebut ataupun menciptakan efek diam atau ‘freeze’.

F. Mode Program Mode (P)
Di mode ini, shutter speed dan aperture dari kamera telah diset secara otomatis oleh kamera sehingga menghasilkan exposure yang tepat. Fotografer masih dapat mengubah setting lainnya.
Bedanya antara Mode Program dan Mode Auto adalah hanya shutter speed dan aperture yang diset otomatis, fotografer masih memiliki keleluasaan untuk mengubah pengaturan lainnya seperti titik focus, penggunaan flash, dan lain-lain. Sedangkan Mode Auto, fotografer hampir tidak memiliki fleksibilitas pengaturan sama sekali.

G. Mode Aperture-Priority (A atau Av) 

Kebalikan dari mode Shutter-Priority, pada mode Aperture-Priority prioritas ada pada pengaturan aperture dan kamera akan secara otomatis mengatur shutter speed untuk mengkompensasikan exposure untuk mendapatkan pencahayaan yang tepat.
Mode ini biasanya digunakan pada kondisi objek diam dimana fotografer tidak membutuhkan pengaturan kecepatan dan lebih ke luas area fokus yang diinginkan
Dalam mode aperture priority, kita menentukan besar setelan aperture secara manual dan kamera akan menentukan besar shutter speed sesuai jumlah cahaya yang masuk lensa. Dengan menggunakan mode ini, kita memiliki kontrol penuh atas depth of field (ruang tajam), karena kita bisa menurunkan atau menaikkan bukaan lensa dan membiarkan kamera yang menghitung shutter speed

H. Mode Bulb (B)
Kata bulb muncul karena pada jaman baheula, kakek nenek kita yang menjadi fotografer menggunakan gelembung angin dalam karet (bulb) yang menekan mekanisme shutter sehingga membuka.
Ada satu seting khusus di hampir semua kamera DSLR dan kamera mirrorless, yaitu mode BULB atau BULB Setting. Mode ini biasanya ditandai dengan notasi B di kamera digital anda. Nah sekarang lihat baik-baik kontrol kamera anda, kalau ada huruf B disitu berarti dia berfungsi mengaktifkan mode bulb, putar sampai di B dan kalau di LCD sudah tertulis bulb berarti anda sudah siap memotret bulb.
Beberapa situasi pemotretan yang membutuhkan pemakaian mode bulb, antara lain:
•    Saat memotret kembang api
•    Saat anda memotret trail of light: lampu mobil maupun jejak bintang
•    Saat akan memotret didalam gelap malam
•    Saat anda ingin foto light painting (baca tips foto light painting disini)
•    Saat ingin membuat foto petir
•    Kadang saat memotret benda-benda angkasa (astrophotography)
•    Intinya, Bulb dipakai saat ingin memotret loooong exposure diatas 30 detik

H. Definisi AE-L/AF-L
Tombol AE-L/AF-L (Nikon) atau tombol bintang (*) di Canon adalah singkatan dari “Auto Exposure Lock (AE-L)” dan “Auto Focus Lock (AF-L)”.
 
Untuk tombol AE-L, pada intinya tombol ini diapakai untuk mengunci nilai exposure dan atau fokus kamera. Apa artinya? artinya saat anda menggunakan salah satu Mode Program, Aperture Priority, Shutter Priority atau mode scene, anda bisa memanfaatkan tombol AE-L ini untuk mengunci nilai exposure: angka shutter speed, angka aperture, ISO dan bahkan nilai white balance sehingga tidak berubah-ubah saat kita mengkomposisi ulang kamera.
Bagaimana dengan fungsi AF-L (Auto Focus Lock)? tombol ini digunakan untuk memaksa kamera untuk tidak menggerakkan lensa dan berhenti melakukan auto focus saat kita mengkomposisi ulang frame

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

0 komentar:

Posting Komentar